

Siarpublik.com, Banjarbaru – Sahabat Anti Kecurangan Bersatu (SAKUTU) Kalimantan Selatan kembali menggedor aparat penegak hukum dengan desakan tegas agar tidak tebang pilih dalam membongkar dugaan kasus korupsi di daerah. Mereka menilai sejumlah pejabat daerah ikut menikmati uang haram, khususnya dalam skandal penyertaan modal Perusda ke PT Asabaru Dayacipta Lestari (ADCL) Balangan.
Aksi damai bakal digelar Rabu (10/9/2025) di depan Kantor Kejati Kalsel dan Polda Kalsel, dengan melibatkan sekitar 250 peserta yang membawa spanduk, pamflet, serta pengeras suara. Tiga kasus besar yang disorot ialah dugaan korupsi Bahan Olahan Karet (BOKAR) Tabalong, penyertaan modal PT ADCL Balangan, dan proyek pengadaan tanah Tanah Bumbu.
Koordinator SAKUTU Kalsel, Aliansyah, menegaskan bahwa kasus PT ADCL Balangan harus menjadi prioritas. Ia mengungkap adanya kejanggalan serius dalam keterangan pejabat terkait.
“Dalam persidangan, Bupati Balangan mengaku tidak mengenal direktur ADCL yang diduga kuat pelaku korupsi. Tapi bukti foto kedekatan mereka di kafe dan ruang kerja sejak 2020–2021 jelas memperlihatkan hal sebaliknya. Ini jelas ada dugaan kesaksian palsu,” tegas Aliansyah.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa korupsi tidak pernah dilakukan sendirian.
“Dana Rp2,6 miliar tidak mungkin hanya dinikmati oleh direktur Perusda. Kami mendesak Kejari Balangan mengusut aliran uang itu, termasuk kemungkinan keterlibatan Bupati Balangan dan mantan Sekda. Jangan ada yang jadi tumbal, hukum harus menyentuh semua pihak yang terlibat,” tambahnya.
Menanggapi desakan itu, Koordinator Intelijen Kejati Kalsel, M. Ichsan, mengapresiasi partisipasi publik.
“Kami berterima kasih atas kepedulian masyarakat yang terus mengawal dugaan tindak pidana korupsi. Kejaksaan akan menindaklanjuti setiap informasi yang masuk sesuai aturan hukum,” ujarnya. (ril)